LUAR BATANG RIWAYATMU KINI
Ratusan rumah di area Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, telah rata dengan tanah setelah beberapa ekskavator membongkar kawasan padat penduduk itu pada Senin (11/4/2016) lalu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memutuskan merevitalisasi area Pasar Ikan menjadi salah satu dari empat bagian Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa. Tiga kawasan lainnya adalah Kampung Akuarium, Kawasan Museum Bahari dan Kampung Luar Batang.
Menurut laman resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pasar Ikan Luar Batang sudah ada sejak 1631. Kawasan yang dulu disebut Vischmarkt itu dibangun di atas panggung dengan atap di sebelah timur Sungai Ciliwung.
Menyusul pelebaran taman di depan benteng, pasar tersebut dipindahkan ke sebelah barat Sungai Ciliwung pada 1636 dan dibangun sebuah dermaga.Dua kanal yang berbatasan dengan pasar itu, yaitu Maleischegracht dan Kali Besar, saat itu dipenuhi dengan berbagai jenis perahu dan rakit yang membawa ikan segar dalam keranjang.
SEJAK 1672
Sejak 1672, nelayan-nelayan yang berjualan di Pasar Ikan bukan lagi orang-orang Batavia, tetapi dari daerah-daerah di pantai utara Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Pedagang dari etnis Tionghoa juga berdagang di Pasar Ikan dan memiliki tempat berjualan tersendiri. Biaya sewa untuk berjualan di Pasar Ikan saat itu ditetapkan VOC sebesar dua "rijkedaalders".
Aktivitas jual beli di Pasar Ikan dilakukan dua kali sehari yaitu dari pukul 10.00 hingga pukul 13.00 dan pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Jeda waktu pukul 13.00 hingga 15.00 digunakan untuk membersihkan tempat berjualan ikan.
Meskipun aktivitas jual-beli baru dimulai pukul 10.00, biasanya pasar tersebut sudah sesak sejak pagi. Para pembeli di Pasar Ikan saat itu umumnya adalah para pemilik rumah, bukan pembantu, sehingga dari pagi hari sudah banyak kendaraan yang diparkir mulai dari kereta sewaan sampai kereta kuda besar dan mewah.
Ikan-ikan yang dijual di pasar itu adalah jenis yang menjadi favorit warga Batavia, seperti ikan barong, ikan kakap, ikan kerapu, ikan kurau, dan segala siput laut. Ikan-ikan yang tidak terjual, biasanya akan dibawa ke pasar malam atau Pasar Borong yang terletak di seberang sungai.
Aktivitas perdagangan di Pasar Ikan itu kemudian ikut mengembangkan permukiman di Kampung Luar Batang. Kehidupan nelayan di daerah tersebut sebenarnya penuh dengan penderitaan karena hasil tangkapan mereka dijual oleh seorang tuan tanah sehingga pendapatan mereka sangat minim.
Tidak ada komentar